Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan
pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya.[1] Sehingga tidak salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali.
Aktifitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air
laut yang dikenal istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena
pengaruh bulan mati (tilem), atraksi wisata laut baru bisa dilangsungkan
di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau terkena pengaruh
pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas wisata
tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya
sampai jam 4 sore. Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut yang aman,
nyaman dan indah. Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan
pecah di luar, sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai
Tanjung Benoa dikenal istilah ''laut dangkal'' dan ''laut dalam''.[2]
Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam
di antaranya masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa (Banjar Kerta
Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi, Panca Bhineka, dan Banjar
Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan Benoa. Luas
keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah luar
wilayah Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya
173,75 hektar
0 komentar:
Posting Komentar