Pulau Merah atau
Pulo Merah adalah sebuah pantai dan objek wisata di
Kecamatan Pesanggaran,
Banyuwangi.
Pantai ini dikenal karena sebuah bukit hijau kecil bertanah merah yang
terletak di dekat bibir pantai. Bukit ini dapat dikunjungi dengan
berjalan kaki saat air laut surut.
[1] Di sana juga terdapat
Pura dimana warga yang beragama
Hindu disana melaksanakan upacara
Mekiyis. Kawasan wisata ini dikelola oleh Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, KPH Banyuwangi Selatan.
Sejarah
Pada tahun 1990-an, kawasan Pulau Merah pernah rusak parah akibat diterjang bencana
tsunami.
[2]
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di bawah kepemimpinan Bupati
Abdullah Azwar Anas
memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan kawasan wisata ini,
salah satunya dengan memperbaiki akses jalan menuju lokasi. Pada akhir
2012 lalu, Pemkab Banyuwangi telah memperkenalkan Pantai Pulau Merah ke
dunia internasional melalui penyelenggaraan ajang lomba balap sepeda "
Banyuwangi Tour de Ijen".
Sebelum adanya "Tour de Ijen", akses jalan menuju Pantai Pulau Merah
lumayan berat, berupa jalan berbatu yang melintasi kawasan perkebunan
karet dan cokelat milik PTPN XII.
[2]
Keunikan wisata
Bukit Pulo Merah
Pantai berpasir putih dengan latar belakang Pulau Merah
Nama Pulo Merah merujuk pada sebuah bukit kecil di tepi pantai yang memiliki tinggi sekitar 200 meter.
[3][2]
Bukit tersebut memiliki tanah berwarna merah dan ditutupi oleh vegetasi
hijau sehingga tidak terlalu tampak warna aslinya. Bukit ini bisa
diakses pada saat air sedang surut.
[1]
Wisata pantai
Para wisatawan menyewa payung di sepanjang pantai Pulo Merah
Pantai Pulo Merah berpasir putih terbentang sepanjang tiga kilometer
[1][2]
sehingga juga sesuai untuk keluarga. Namun, ombak Pulo Merah yang cukup
tinggi tidak terlalu sesuai untuk digunakan berenang, terutama bagi
anak kecil.
Selancar
Ombak di kawasan Pulo Merah cukup menantang dan menjadi salah satu tempat ideal untuk penggemar olahraga
selancar.
[1] Ombak di pantai ini tergolong cukup tinggi berkisar 3-5 meter dan cocok untuk pecinta olahraga
selancar (
surfing). Menurut penuturan warga setempat, turis-turis asal
Prancis,
Jerman, dan
Australia sering berkunjung ke tempat ini.
[2]
President INSA atau Asosiasi Selancar Indonesia, Jro Made Supatra
Karang, mengatakan bahwa pemandangan dan ombak di kawasan wisata Pulau
Merah merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.
- "Saya juga sudah berkeliling dunia dan melihat pantai di banyak
negara, tetapi belum pernah melihat pantai yang seindah Pulau Merah.
Pertama kali berkunjung ke sini, saya langsung takjub."
- "Selain ombaknya yang bagus untuk surfing, keberadaan gugusan
pulau-pulau juga menambah keindahannya. Ke depan, Pulau Merah bisa
menjadi destinasi andalan Banyuwangi."
Manurut Jro Made, kelebihan Pulo Merah dibandingkan
Pantai Plengkung
antara lain pada ombaknya yang bisa menjadi tujuan peselancar pemula,
amatir, dan profesional dengan ketingian rata-rata dua meter. Berbeda
dengan Pantai Plengkung atau G-Land yang hanya bisa dinikmati oleh
peselancar profesional. Selain itu, Pulo Merah juga lebih mudah diakses
dengan kondisi jalan yang mulus serta dekat dengan pemukiman penduduk.
Dasar pantai yang tidak memiliki banyak karang juga lebih aman untuk
para peselancar. Dibandingkan ombak
Pantai Kuta, ombak Pulo Merah lebih
serius sehingga memungkinan para peselancar untuk melakukan manuver di dalamnya.
[3]
0 komentar:
Posting Komentar