Pintu otomatis pertama kali ditemukan di Yunani kuno untuk membantu
masyarakat politeistik. Seperti ada banyak dewa-dewa di Yunani, para
imam dan tokoh-tokoh agama setiap harus datang dengan cara-cara baru
untuk menjaga umat yang datang dengan membawa persembahan. Untuk tujuan
ini, mereka menciptakan pintu otomatis yang ditempatkan dalam mezbah di
tempat ibadah. Ketika seseorang membawa persembahan ke salah satu dewa,
pintu mezbah terbuka karena berkat api yang dinyalakan dalam mezbah. Ide
yang sama ini juga digunakan untuk menggerakkan patung-patung di dalam
tempat ibadah.
Hal ini diyakini bahwa Heron Alexandria adalah yang merancang pintu
otomatis tersebut, yang bekerja melalui udara atau air. Juga ada bukti
bahwa ketika seseorang menyalakan api dalam mezbah hujan air yang tipis
akan mencurahkan kepada mereka yag menghadiri acara keagamaan di Kuil,
sementara berbagai logam seperti burung akan menyanyi seperti peluit dan
patung-patung akan berpindah tempat atau terbang. Penelitian lain telah
memberikan bukti yang menunjukkan bahwa imam bisa secara efektif
mengontrol pencahayaan di dalam dan di luar Bait dan menghasilkan kabut
buatan untuk memberikan kepada Litani karakter yang lebih sakral dan
misterius.
0 komentar:
Posting Komentar